Pemandangan kemacetan kini sudah menjadi biasa di kota balikpapan. Terutama pada pagi hari. Waduhhhh..!!! Bisa telat lagi ke kantor. Memang tidak separah kota jakarta, tapi perubahannya begitu cepat. Padahal balikpapan bukanlah kota besar yang memiliki jalan layang atau jalan tol.
Misalnya tinggal di wilayah DAM hingga jalan MT. Haryono dan Ringroad sebaiknya berangkat lebih pagi. Terutama bagi yang memiliki pekerjaan atau sekedar mengantar anak sekolah di wilayah jalan jend.sudirman hingga menuju lapangan merdeka. Waktu terparah kemacetan di mulai dari jam 6.30 hingga jam 7.45
Pemerintah kota sendiri sebenarnya sudah menyiapkan bus yang bisa digunakan oleh siswa siswi dari semua tingkatan, akan tetapi tidak semua sekolah yang ada di balikpapan dilewati. Setahu saya, jalur bus yang tersedia hanya khusus untuk sekolahan yang berada daerah ringroad dan gunung sari. Dan mungkin ini juga menjadi salah satu penyebab kemacetan.
Bayangkan saja kalau anak-anaknya bersekolah di wilayah lapangan merdeka. Misalnya total keseluruhan murid yang bersekolah di SMP A ada 500 orang dan yang orang tuanya memakai mobil untuk mengantar mereka sekitar 50%, berarti ada 250 mobil keluar dari garasi masing-masing. Apalagi jika di wilayah itu ada SMP B, C, D, tidak salah kalo balikpapan bisa menjadi jakarta-nya kalimantan timur untuk urusan macet. Itu baru satu wilayah, bagaimana dengan rapak, kilo, gunung sari, batakan, manggar dan sekitarnya. Dan lama kelamaan situasi dan kondisi macet bisa diterima bagi penduduknya..
Sisi positif dari kemacetan yang bisa kita ambil yakni melatih kita untuk bangun lebih pagi lagi, selain bisa menghirup udara pagi yang masih bersih juga tidak membuat terlambat menuju tempat aktifitas dan pekerjaan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar