aset tak terlihat

Untuk menjadi kaya-sukses-bahagia, tidak ada cara lain yang dapat Anda lakukan, kecuali berinvestasi! Namun, jangan persempit arti "berinvestasi" tersebut, hanya sebatas pada investasi finansial (uang) saja.


"Ada Hal Lain Yang Dapat Anda Investasikan;
Yaitu 'Waktu' Yang Anda Miliki!"

Kita semua; Anda, Saya, orang kaya, orang kelas menengah, orang miskin, dlsbnya, diberikan oleh Tuhan waktu yang sama setiap harinya; 24 jam per hari! Namun mengapa pada kenyataannya ada orang yang kaya, biasa-biasa saja, dan banyak pula orang yang pas-pasan dan miskin? Bukankah kita diberikan waktu yang sama?

"Lantas, Apa Yang Membuat Orang Tertentu
Menjadi Kaya, Sementara Yang Lainnya Tidak?"

Salah satu perbedaan utamanya adalah; orang kaya, pintar dalam menginvestasikan waktunya! Mereka memanfaatkan waktu mereka untuk meningkatkan kualitas diri (aset tak terlihat) yang pada akhirnya akan memberikan mereka "aset yang terlihat" (kekayaan, kemakmuran, harta, dlsbnya)!

Salah satu cara untuk meningkatkan nilai aset tak terlihat Anda adalah dengan belajar, mendengarkan, membaca, hal-hal yang akan mendukung Anda untuk memiliki aset terlihat yang Anda inginkan.


Piramid vs Network Marketing

Anda mungkin sering mendengar komentar negatif tentang industri network marketing. Lucunya, komentar negatif tersebut biasanya datang dari orang yang belum pernah terlibat sama sekali, atau orang yang pernah terlibat tapi gagal (berhenti ditengah jalan).


Apakah Anda pernah mendengar komentar negatif tentang industri ini dari seseorang yang sukses di network marketing?


Salah satu hal utama yang menyebabkan presepsi buruk dari industri ini adalah anggapan yang menyatakan bahwa orang yang berada diposisi atas (yang lebih dulu bergabung dalam suatu organisasi network marketing), akan selalu menikmati penghasilan yang lebih dibandingkan dengan orang yang bergabung belakangan.

Sebuah pengertian yang tidak hanya keliru, tapi juga menyesatkan. Industri network marketing sudah mengalami berbagai tes dan ujian dari para penentangnya dimasa lalu. Sehingga pada millenium ini, dapat dikatakan bahwa network marketing adalah satu-satunya industri yang memiliki sistem sangat adil, sesuai dengan produktifitas masing-masing pelakunya, sangat berhati-hati (bahkan terlalu berhati-hati, menurut saya) dalam melakukan klaim produk, dan memiliki sistem perlindungan yang sangat tinggi kepada para pelakunya.

Menghadapi tuntutan di pengadilan, bukan suatu hal yang menarik dan produktif bagi perusahaan-perusahaan network-marketing, sehingga mereka tidak berani untuk mengambil resiko dituntut di pengadilan.

Sistem kompensasi sudah sedemikian rupa di-rancang, sehingga faktor keadilan, saling bantu, dan kebersamaan benar-benar mendapat perhatian serius dari perusahaan-perusahaan network-marketing. Anda dibayar sebesar apa yang Anda lakukan. Untuk memiliki penghasilan lebih besar daripada orang yang me-rekrut Anda, adalah sangat dimungkinkan. Prinsip siapa yang bekerja lebih banyak, akan mendapat hasil lebih banyak, benar-benar terlihat dan terbukti ada pada industri ini.
"Justru, menurut hemat saya, sistem piramid yang sesungguhnya,
ada di perusahaan tempat kita bekerja sekarang"

Mau bukti?

Apakah mungkin seorang staf di kantor Anda mendapatkan gaji yang lebih besar dari seorang manager? Apakah mungkin seorang manager mendapatkan gaji lebih besar dari seorang direktur? Walaupun, misalnya, seorang manager tersebut bersedia bekerja 24 jam sehari! Gak mungkin, kan? That is a real solid-true pyramid, my friend!


Piramid dan Network-Marketing, adalah dua hal yang sangat berbeda, dan dapat dengan mudah dibedakan dengan melihat beberapa faktor berikut:


1. Kualitas Produk perusahaan Network-Marketing, pada umumnya sangat bagus dan menjadi perhatian utama. Karena produk yang berkualitas tinggi, akan menjamin keutuhan organisasi network-marketing yang dimiliki oleh pelakunya, sehingga pada akhirnya menjamin terciptanya pendapatan yang tanpa henti (residual income). Disamping itu, perusahaan network marketing tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk biaya iklan produknya, sehingga biaya yang ada dialokasi untuk riset pengembangan dan peningkatan kualitas produk. Sebaliknya, pada sistem piramid, produk hanya menjadi 'tempelan' saja, hanya supaya terlihat legal.
2. Pada umumnya, sistem kompensasi network-marketing, hanya memungkinkan Anda untuk mendapatkan komisi sampai dengan level tertentu (terbatas). Sementara pada sistem piramid, Anda akan terus mendapatkan komisi sampai level yang tak terbatas (inilah yang menyebabkan kualitas produknya rendah!).
3. Di industri network-marketing, adalah menjadi keharusan bagi perusahaan, untuk menerapkan kebijaksanaan "buy back warranty" dan "money back warranty". Utamanya untuk perusahaan network-marketing yang berasal dari Amerika Serikat. Mengapa demikian? Karena di Amerika Serikat, policy tersebut diwajibkan oleh hukum dan undang-undang yang berlaku. Saya tidak pernah melihat ada industri lain yang diwajibkan oleh hukum dan undang-undang negara, untuk menerapkan kebijaksanaan seperti itu. Pada sistem piramid, policy tersebut tidak mungkin dapat dilakukan. Mengapa demikian? Karena dengan sistem kompensasi piramid yang tanpa batas kedalaman (level), proses pengembalian produk berakibat langsung kepada komisi yang sudah terlanjur dibayar ke para 'distributor'-nya. Dapat Anda bayangkan, jika Anda berada pada level ke 101 di sistem piramid, dan Anda melakukan pengembalian produk, berarti perusahaan tersebut harus memproses penarikan komisi yang sudah terlanjur dibayar, dari 100 orang diatas Anda! Bagaimana jika sesorang berada di level ke 1000 dari sistem piramid? Sangat rumit!
4. Anda hanya menerima komisi berdasarkan volume penjualan yang terjadi pada organisasi network-marketing Anda. Tidak seperti pada sistem piramid, yang memungkinkan Anda menerima komisi berdasarkan jumlah orang baru yang Anda rekrut.


Yang perlu Anda ingat,
bahwa network-marketing bukan lah suatu cara cepat
untuk menjadi orang kaya
(namun jika Anda ingin cepat, kami tahu rahasia dan cara-nya!).


Sama seperti pada jenis usaha lain, network-marketing pun membutuhkan kerja keras, dedikasi, dan kesabaran untuk mendapatkan hasilnya. Yang membedakan network-marketing dengan industri lain pada umumnya, adalah pada hasil yang didapatkan.


Dengan bekerja secara serius selama 3-5 tahun di network-marketing, Anda dapat menikmati hidup yang lebih berkualitas selamanya.


Kok bisa hanya dalam waktu 3-5 tahun? Telpon saya deh.., bahkan saya tahu caranya untuk lebih mempersingkat waktu kerja tersebut!


Harus diakui bahwa di industri network-marketing pun banyak pelaku bisnis yang tidak ber-etika, suka memaksakan kehendak, memaksa orang untuk bergabung, hanya memikirkan uang, suka menipu, melakukan praktik tak terpuji, dan hanya memikirkan diri sendiri. Hal yang wajar terjadi dimanapun, di dunia ini.


"Coba Anda sebutkan satu saja contoh industri
yang semua pelakunya baik?"


Hanya karena Anda pernah "ditipu" oleh sebuah perusahaan dari industri komputer (baik karena produk dan servis yang tidak sesuai dengan janji, atau karena hal lainnya), apakah berarti semua pelaku di industri komputer itu buruk? Let's be fair, my friend.


Demikian juga dengan industri network-marketing, ada perusahaan yang baik, ada perusahaan yang buruk, ada produk yang baik, ada produk yang buruk, ada pelaku yang baik, dan ada pelaku yang buruk. Yang penting adalah, bagaimana Anda mempersiapkan diri Anda dengan pengetahuan yang diperlukan, untuk memilih perusahaan dengan produk, layanan, dan sistem kompensasi terbaik!


Dan yang paling penting adalah bagaimana melakukannya bersama dengan orang-orang baik dan yang tahu cara-nya!


Pada prinsip-nya, di industri apapun itu, jika Anda memiliki mentor bisnis yang hebat, maka dapat dipastikan Anda akan mencapai sukses yang Anda inginkan.

Masalahnya adalah, dimanakah Anda bisa mendapatkan mentor yang hebat tersebut? Mentor yang akan membentuk Anda menjadi pribadi yang menyenangkan, membekali Anda dengan ilmu kepemimpinan (bukan sekedar menjadi salesman), serta mentor yang berkomitmen penuh untuk membantu Anda sampai Anda sukses.


Mungkin lebih tepat-nya, mentor yang harus
membuat Anda sukses agar dia juga menjadi sukses!

Sukses ada di pikiran anda

Pernahkan Anda merasa bingung, frustrasi, dan putus asa, dengan hasil yang Anda dapatkan, padahal Anda sudah bekerja keras, belajar, ikut pelatihan, seminar, dan melakukan apa yang disarankan oleh orang-orang yang sudah sukses?

Intermetrofund

Anda ingin membahagiakan pasangan anda.....

Anda ingin merubah pola hidup anda....
Anda ingin merubah penampilan anda....
Anda merubah kendaraan anda....
atau
Anda orang yang ingin menjadi seorang Entrepeneur

Mungkin ini solusinya,

Anda tinggal memilih nilai investasi menurut kemampuan anda
Hasil dari investasi anda tersebut dapat anda rasakan setiap 50 hari (kerja) sampai dengan masa pensiun yaitu 700 hari (kerja)




(mohon maaf no rek harus saya tutup)

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan klik alamat di bawah ini
www.inter-metrofund.com

Aset

Kita sering mendengar istilah; "yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin", dan baru-baru ini mulai sering kita dengar pernyataan berikut; "kalangan kelas menengah menjadi miskin".

Kalangan kelas menengah di negara-negara maju, semakin hari semakin sedikit. Di negara maju seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, dll, Anda hanya memiliki dua pilihan, menjadi kaya atau miskin.

Mengapa demikian?

Dikelompok mana Anda berada?

Okay, mari kita lihat dulu, apa yang membedakan antara antara orang kaya, orang kelas menengah, dan orang miskin, dalam konteks ekonomi dan keuangannya.

Pada umumnya, semua orang; kaya, menengah, ataupun miskin, memiliki "income" (pendapatan, penghasilan), "expense" (pengeluaran), "asset" (sesuatu yang menghasilkan pendapatan), dan "liability" (hutang, beban).
Yang membedakan mereka adalah cara mereka mengelola
income, ekspens, aset, dan liability-nya.

Orang Miskin
Orang miskin menggunakan income mereka (yang biasanya terbatas atau kurang), untuk memenuhi kebutuhan mendasar (primer) hidup mereka (ekspens). Terkadang, mereka harus berhutang (liability) kiri-kanan untuk sekedar memenuhi kebutuhan primer tersebut.

Demikian seterusnya, dari bulan ke bulan, mereka menggunakan income dan liability untuk memenuhi kebutuhan mendasar hidup mereka. Makanya, istilah "gali lobang tutup lobang" menjadi istilah yang akrab ditelinga dan hati mereka.

Bagaimana dengan aset? Oh, jangan tanyakan hal ini sahabatku, mereka pada umumnya tidak memiliki modal finansial untuk memiliki aset.

Yang bisa mereka lakukan hanya bekerja lebih keras dan lebih lama untuk meningkatkan nilai income mereka dan atau menggunakan liability.

Makanya, jangan heran, kalo orang miskin akan terus menjadi miskin (atau tambah miskin).

Orang Kelas Menengah
Saya tidak memiliki literatur yang bisa memastikan hal ini, namun menurut pengelihatan saya, Kalangan Kelas Menengah adalah kalangan yang paling banyak berada di kota-kota besar di Indonesia. Mungkin Anda berada pada kelompok ini? Mari kita lihat...

Menurut saya, orang kalangan kelas menengah adalah orang-orang yang berada pada posisi yang paling mengerikan. Mereka selalu memiliki peluang besar untuk menjadi orang miskin, tapi sedikit peluang untuk menjadi kaya!

Mengapa demikian?

Sederhana saja, orang-orang di kelas ini, memiliki income yang tidak sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan primer mereka. Income mereka sudah memungkinkan mereka untuk mulai berfikir memenuhi kebutuhan sekunder (mobil, motor, televisi teknologi terbaru, lemari es, rumah yang lebih besar, dlsbnya).

Celakanya, income yang mereka miliki belum memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara cash! Sehingga yang terjadi adalah mereka melakukan kredit, yang berarti liability untuk mereka!

Pihak mana yang diuntungkan? Tentu saja pihak Bank dan lembaga pemberi kredit. Bagi Bank dan pemberi kredit, liability untuk nasabah berarti aset untuk mereka!

Tentu saja, jika semuanya berjalan seperti yang diharapkan, liability tersebut lama kelamaan akan menjadi semakin kecil. Namun, sudah menjadi sifat manusia untuk selalu merasa tidak puas. Selesai kredit motor, mereka akan memulai menciptakan liability baru dengan membeli mobil, dstnya.
Jika sesuatu yang buruk terjadi pada mereka
(di PHK, sakit yang berkepanjangan, dll),
sehingga mereka tidak dapat menghasilkan income lagi,
maka segala liability itu akan menjadi beban yang tak terkirakan,
dan dapat mengakibatkan mereka jatuh miskin!

Orang Kaya
Ini bagian yang paling enak nulisnya.. heheheheh... Orang kaya cenderung untuk selalui memiliki aset. Mengapa demikian? Karena mereka mengerti bahwa hanya dengan memiliki aset lah mereka dapat mempertahankan kekayaan dan bahkan meningkatkan kekayaan mereka.

Mereka menggunakan income mereka untuk membeli aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain untuk mereka.

Mereka menggunakan liability untuk membeli/memiliki aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain lagi untuk mereka.

Anda lihat betapa cerdas-nya mereka? Anda mengerti sekarang bagaimana orang kaya menjadi semakin kaya?

Jika Anda merasa bukan golongan orang pada kelompok ini, jangan berkecil hati. Anda sudah mengerti apa yang harus Anda lakukan, bukan? Ya, miliki aset segera!
coinpayu