Balikpapan kembali menunjukkan perkembangan yang sangat cepat. Ini dibuktikan dengan makin menjamurnya tempat-tempat perbelajaan baru. Semua tempat perbelanjaan berusaha menunjukkan eksistensinya masing-masing dengan memberikan hiburan yang lengkap yang dibutuhkan oleh masyarakat Balikpapan yang haus akan tempat hiburan. Makin maraknya bioskop dengan standar internasional menjadi salah satu tempat yang sekarang paling banyak diminati. Seiring perkembangan tersebut, tingkat kemacetan pun semakin terasa. Terutama dijalan-jalan yang melewati kawasan perbelanjaan.
Sepertinya para investor mulai melirik kota Balikpapan sebagai tempat investasi yang menguntungkan. Selain itu ditambah lagi dengan banyaknya perusahaan tambang dan minyak bisa menjadi motivasi bagi investor untuk menanamkan modalnya disegala bentuk investasi. Tingkat perekonomian dan pendapatan yang tinggi dibanding propinsi lainnya yang ada di Indonesia menambah jumlah kedatangan pencari kerja untuk mencari penghidupan di kota Balikpapan. Pengawasan yang tidak ketat oleh pemerintah Balikpapan membuat arus perpindahan penduduk ke kota ini tidak terkendali. Di satu sisi membuat pendapatan para investor meningkat akan tetapi di sisi lainnya berdampak pada padatnya kota Balikpapan. Banyak yang memperkirakan pada tahun 2015 Balikpapan akan menjadi kota terpadat dan termacet. Penyebabnya banyaknya kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang membanjiri jalan, sedangkan ruas jalan yang dipakai sangat kecil untuk ukuran banyaknya kendaraan setiap harinya.
Kegiatan menertibkan parkir kendaraan diruas jalan yang dilalui kendaraan sudah mulai dilakukan. Dan terbukti sangat membantu dalam mengurangi tingkat kemacetan. Meskipun peraturan tersebut bagi pengusaha mengurang omset penjualan mereka.
Dengan keadaan ini saya pikir kenapa tidak dibangun saja kereta bawah tanah seperti di Singapura. Dengan bagitu pengguna kendaraan bermotor bisa berkurang dan mengurangi tingkat polusi asap bermotor juga mengurangi tingkat kemacetan di jalan raya. Dan pemerintah juga harus memberikan aturan yang lebih ketat dalam menerima pendatang yang akan masuk menjadi penduduk Balikpapan.
Sepertinya para investor mulai melirik kota Balikpapan sebagai tempat investasi yang menguntungkan. Selain itu ditambah lagi dengan banyaknya perusahaan tambang dan minyak bisa menjadi motivasi bagi investor untuk menanamkan modalnya disegala bentuk investasi. Tingkat perekonomian dan pendapatan yang tinggi dibanding propinsi lainnya yang ada di Indonesia menambah jumlah kedatangan pencari kerja untuk mencari penghidupan di kota Balikpapan. Pengawasan yang tidak ketat oleh pemerintah Balikpapan membuat arus perpindahan penduduk ke kota ini tidak terkendali. Di satu sisi membuat pendapatan para investor meningkat akan tetapi di sisi lainnya berdampak pada padatnya kota Balikpapan. Banyak yang memperkirakan pada tahun 2015 Balikpapan akan menjadi kota terpadat dan termacet. Penyebabnya banyaknya kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang membanjiri jalan, sedangkan ruas jalan yang dipakai sangat kecil untuk ukuran banyaknya kendaraan setiap harinya.
Kegiatan menertibkan parkir kendaraan diruas jalan yang dilalui kendaraan sudah mulai dilakukan. Dan terbukti sangat membantu dalam mengurangi tingkat kemacetan. Meskipun peraturan tersebut bagi pengusaha mengurang omset penjualan mereka.
Dengan keadaan ini saya pikir kenapa tidak dibangun saja kereta bawah tanah seperti di Singapura. Dengan bagitu pengguna kendaraan bermotor bisa berkurang dan mengurangi tingkat polusi asap bermotor juga mengurangi tingkat kemacetan di jalan raya. Dan pemerintah juga harus memberikan aturan yang lebih ketat dalam menerima pendatang yang akan masuk menjadi penduduk Balikpapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar